
Budaya dan keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
artikel Oleh: topik_rohim12
Di Indonesia, merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang biasa dikenal dengan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi yang sangat umum. Setiap tahun, kita bisa melihat berbagai acara Maulid, mulai dari perayaan sederhana di masjid sampai yang besar-besaran. Tradisi ini bukan hal baru, karena sudah diwariskan turun-temurun oleh generasi-generasi sebelumnya.
Menurut salah satu teori sejarah, Imam Hafizh As Suyuthi menjelaskan dalam kitab Al-Hawi Lil Fatawi bahwa Maulid Nabi pertama kali dipelopori oleh Raja Muzhaffar Abu Sa’id Kuukuburi, penguasa Irbil. Beliau adalah raja yang dikenal mulia, dermawan, dan telah membangun Masjid Al-Mudhaffariy di kaki bukit Qasiyun.
وَأَوَّلُ مَنْ أَحْدَثَ فِعْلَ ذَلِكَ صَاحِبُ إِرْبِلَ اَلْمَلِكُ اَلْمُظَفَّرُ أَبُوْ سَعِيْدٍ كُوْكُبُرِيْ بْنُ زَيْنِ الدِّيْنِ عَلِيِّ بْنِ بُكْتِكِيْنَ أَحَدُ الْمُلُوْكِ الْأَمْجَادِ وَالْكُبَرَاءِ اَلْأَجْوَادَ وَكَانَ لَهُ آثارٌ حَسَنَةٌ وَهُوَ الَّذِيْ عَمَّرَ الْجَامِعَ الْمُظَفَّرِيَّ بِسَفْحِ قَاسِيُوْنَ
“Orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi adalah penguasa Irbil, Raja Muzhaffar Abu Sa’id Kuukuburi bin Zainuddin Ali bin Buktikin, salah satu raja yang mulia, agung, dan dermawan. Beliau memiliki peninggalan yang bagus dan membangun Masjid Al-Mudhaffariy di kaki bukit Qasiyun.”
*walaupun juga ada teori lain, tentang awal mula tradisi maulid nabi yang lebih kuat. insyaallah akan dibahas di lain waktu :)
Masuknya perayaan Maulid Nabi ke Indonesia juga tidak lepas dari peran besar Wali Songo, yang pada abad ke-15 berdakwah menyebarkan Islam di Nusantara.
Keutamaan Maulid Nabi
Merayakan Maulid Nabi tidak hanya sekadar perayaan budaya. Terdapat banyak keutamaan dan fadhilah yang bisa didapatkan, antara lain:
-
Mendapatkan Syafaat Nabi Rasulullah SAW bersabda:
«إذا سَمِعْتُمُ النِدَاءَ فقولوا مثلَ ما يقولُ، ثمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا، ثمّ سلوا اللهَ ليَ الوَسِيْلَةَ، فإنّها مَنْزِلَةٌ في الجنّة لا تنبغي إلاّ لِعَبْدٍ مِنْ عباد الله، وأرجو أن أكونَ أنا هو، فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ» (رواه مسلم)
Artinya: "Jika kalian mendengarkan azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin. Kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah untukku kepada Allah, karena wasilah itu adalah satu kedudukan di surga yang tidak diberikan kecuali kepada seorang hamba Allah, dan aku berharap akulah hamba tersebut. Barangsiapa yang memohon wasilah untukku, maka ia berhak mendapatkan syafa’atku." (HR. Muslim)
-
Diangkat Derajatnya dan Dihapus Kesalahannya
Rasulullah SAW bersabda:
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً صلَّى اللَّهُ عليهِ عشرَ صلَواتٍ ، وحُطَّت عنهُ عشرُ خطيئاتٍ ، ورُفِعَت لَهُ عشرُ درجاتٍ
Artinya: "Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkat." (HR. An-Nasa’i)
-
Pahala yang Berlipat Ganda
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم.
Artinya: "Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim)
-
Keamanan dan Tercapainya Cita-cita
Ibnul Jauzi mengatakan bahwa salah satu hal yang mujarab adalah:
“Barang siapa yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, maka ia akan diberi keamanan selama satu tahun dari bahaya dan tidak lama lagi diberi kabar gembira berupa tercapainya cita-citanya.” (Adz-Dzakhoir Al-Muhammadiyah karya Sayyid Muhammad Al-Maliki)
-
Mendapatkan Kedudukan yang Dekat dengan Rasulullah
Rasulullah SAW bersabda:
وقال صلى الله عليه وسلم : أكثروا عليَّ من الصَّلاةِ يومَ الجمعةِ ؛ فإنَّ صلاةَ أمّتي تُعرضُ عليّ في كلّ يومِ جمعةٍ ، فمن كان أكثرهم عليّ صلاةً كان أقربهم منّي منزلةً. (رواه البيهقي)
Artinya: "Banyaklah bershalawat kepadaku setiap hari Jumat, karena shalawat umatku ditunjukkan kepadaku setiap hari Jumat. Dan siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan menjadi yang paling dekat kedudukannya denganku." (HR. Baihaqi)
Perdebatan tentang Maulid Nabi
Walaupun Maulid Nabi sudah menjadi tradisi yang mengakar di Indonesia, masih ada sebagian kalangan yang menganggapnya bid'ah. Namun, KH. Hasyim Asy'ari, ulama besar Nahdlatul Ulama, dalam kitabnya Attanbihaatul Waajibaat, menjelaskan bahwa perayaan Maulid yang dilakukan dengan adab yang benar adalah hal yang baik dan dianjurkan.
اَلتَّنْبِيْهُ الْأَوَّلُ يُؤْخَذُ مِنْ كَلَامِ الْعُلَمَاءِ الْآتِيْ ذِكْرُهُ أَنَّ الْمَوْلِدَ الَّذِيْ يَسْتَحِبُّهُ الْأَئِمَّةُ هُوَ اِجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ وَرِوَايَةِ الْأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا وَقَعَ فِيْ حَمْلِهِ وَمَوْلِدِهِ مِنَ الْإِرْهَاصَاتِ وَمَا بَعْدَهُ مِنْ سِيَرِهِ الْمُبَارَكَاتِ...
KH. Hasyim Asy'ari menjelaskan bahwa Maulid yang disunnahkan adalah berkumpul, membaca Al-Qur'an, menyebut kisah-kisah Nabi, dan menjaga adab. Bahkan, memukul rebana juga diperbolehkan asalkan tetap dalam batas yang wajar dan sesuai syariat.
Penutup
Merayakan Maulid Nabi adalah salah satu cara kita menunjukkan cinta kepada Rasulullah SAW. Selain memperingati kelahiran beliau, kita juga mendapatkan banyak keutamaan spiritual. Sebagai umat Islam, terutama santri yang mendalami sejarah Nabi, sudah sepatutnya kita merayakan Maulid dengan penuh syukur dan kebahagiaan.
ikuti juga media pesantren katulistiwa yang lain:
https://lynk.id/pesantren.katulistiwa
Komentari Tulisan Ini
Pimpinan Pesantren Katulistiwa

Muhamad Ali. S.H.I., M.H.I.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى…